O'o
Line Alat Penangkapan Ikan Hias
Nama
TTG : O'o Line Alat Penangkapan Ikan Hias
O’o Line adalah merupakan alat
penangkapan ikan yang masih tergolong baru, karena ditemukan pada tahun 2001
oleh salah seorang yang sangat peduli akan perkembangan usaha penangkapan ikan.
Posisi pintu akan terbuka dan waktu hauling posisi pintu akan tertutup,
sehingga ikan-ikan yang tertangkap tidak akan keluar/lepas lagi. Alat tangkap
O’o line mempunyai bagian-bagian yaitu : (a) tali utama, (b) tali cabang, (c)
O’o/bambu (d) pemberat tali utama, (e) jangkar, (f) tali pelampung, (g)
pelampung.
Dalam satu unit alat tangkap O’o line terdiri dari 30-50 bambu/ O’o. Alat tangkap O’o line ini adalah merupakan alat tangkap yang tidak aktif karena sifatnya menunggu sasaran (ikan) masuk ke dalam tabung/ O’o akibat pengaruh umpan atau lumut-lumut yang menempel pada tabung tersebut sehingga keberadaan alat ini didasar perairan akan lain dan menetap tanpa melakukan aktivitas sedikitpun dengan kondisi pintu tabung terbuka pada saat setting dan pintu akan tertutup pada saat hauling (Noto Karyono, S.Pi. 2001).
O’o line termasuk merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat pasif dimana kemampuan untuk menangkap ikan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti (a) konstruksi alat/O’o line, (b) keberadaan daerah tangkapan, (c) dasar perairan daerah tangkapan, (d) pengetahuan tentang tingkah laku komoditas yang menjadi sasaran penangkapan, khususnya yang berkaitan dengan teknik pengoperasian O’o line dan jenis umpan yang akan dipergunakan.
Dalam satu unit alat tangkap O’o line terdiri dari 30-50 bambu/ O’o. Alat tangkap O’o line ini adalah merupakan alat tangkap yang tidak aktif karena sifatnya menunggu sasaran (ikan) masuk ke dalam tabung/ O’o akibat pengaruh umpan atau lumut-lumut yang menempel pada tabung tersebut sehingga keberadaan alat ini didasar perairan akan lain dan menetap tanpa melakukan aktivitas sedikitpun dengan kondisi pintu tabung terbuka pada saat setting dan pintu akan tertutup pada saat hauling (Noto Karyono, S.Pi. 2001).
O’o line termasuk merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat pasif dimana kemampuan untuk menangkap ikan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti (a) konstruksi alat/O’o line, (b) keberadaan daerah tangkapan, (c) dasar perairan daerah tangkapan, (d) pengetahuan tentang tingkah laku komoditas yang menjadi sasaran penangkapan, khususnya yang berkaitan dengan teknik pengoperasian O’o line dan jenis umpan yang akan dipergunakan.
Penggolongan
alat tangkap O’o line
Menurut Noto
Karyono, S.Pi (2001), berdasarkan cara operasional penangkapan alat tangkap O’o
line dibagi menjadi dua golongan yaitu (1) rentengan O’o line / group O’o line,
dan (2) ijian O’o line / single 0 line.
•
Rentengan O’o line (Group O’o Line)
Ukuran O’o line
baik yang rentengan maupun ijian adalah sama yaitu berdiameter 20 cm dan
panjang 80-100 cm, untuk O’o line rentengan (group O’o line) adalah 1 unit alat
tangkap O’o line yang terdiri dari 30-50 tali cabang (bambu) yang diikatkan
pada tali utama (mine line). Dalam operasional penangkapannya dilakukan
dengan cara dirangkai yang dimulai dengan pemberat yang dilengkapi dengan tali
pelampung dan pelampung sebagai ujung awal dan diakhiri dengan pemberat
(operasional penangkapannya hampir sama dengan bottom long line). Tempat
pemasangannya diperairan dengan dasar perairan berkarang atau koral.
•
Ijian O’o line (Single O’o Line)
Ijian O’o line
(Single 0’ Line) adalah merupakan alat tangkap O’o line yang cara
pengoperasiannya dilakukan secara tunggal dimana setiap O‘o (bambu)
diturunkan/dioperasikan dengan dilengkapi pemberat, tali dan pelampung. Satuan
unit ijian O’o line ditentukan oleh jumlah banyaknya O’o (bambu).
Kelebihan O’o
line ini adalah kita bisa mengoperasikan secara terpencar-pencar sesuai dengan
keadaan daerah tangkapan dan kelemahannya disamping membutuhkan material
tambahan yang cukup banyak juga dan segi keamanan kurang terjamin.
Konstruksi
alat tangkap o’o line
Pada prinsipnya
O’o line adalah alat penangkapan ikan yang terbuat dari seutas tali panjang (mine
line) yang diberi tali cabang (branch Line) dan dilengkapi dengan
potongan bambu/ paralon 50-100 cm dan dilubangi kecil-kecil (0 20 mm) yang
diberi pemberat, tali pelampung dan pelampung.
Satu basket
yaitu satu unit O’o line terdiri dan rangkaian kesatuan alat yang satu sama
lain dapat dipisah-pisahkan, dalam satu basket terdiri dari tali utama dan 50
branch line/tabung yang dilengkapi dengan 2 pemberat yang dihubungkan dengan
pelampung pada masing-masing pemberat.
Bagian-bagian
alat tangkap O’o line
- Tali utama ( mine line)
- Tali cabang (branch line)
- O’o (tabung)
- Pintu tabung
- Pelampung
- Tali pelampung
- Pemberat
- Pemberat utama
- Basket
Bahan dan
ukuran bagian-bagian alat tangkap O’o line untuk satu Basket :
- Tali utama (mine line) terbuat dari tali PE Ø 5-7 mm dengan panjang 150 m.
- Tali cabang (branch line) terbuat dari tali PE Ø 2-3 mm dengan panjang 50-70 cm. Jumlah tali cabang 50 buah (ditengah-tengah tali cabang dibuat sumpul yang lebih besar).
- O’o line (tabung) terbuat dari bambu atau paralon dengan diameter 15-20 cm, jumlah O’o (tabung) 50 buah (yang sudah diberi lobang dan pada sisi satunya ditutup mati).
- Pintu tabung terbuat dari kawat baja yang dibentuk bulat dan dilapisi dengan waning, jumlah tutup tabung 50 buah.
- Plampung, terbuat dan pelampung derignt 10 Uter, jumlah pelampung untuk satu basket 2 buah yang berfungsi sekaligus sebagai tanda.
- Tali pelampung, terbuat dari tali PE Ø 5-7 mm dengan panjang 1,5 kali kedalaman perairan, jumlah tali pelampung untuk satu basket 2 buah.
- Pemberat, terbuat dari pemberat timah yang dipasang disetiap branch line, jumlah pemberat ini untuk satu basket 50 biji.
- Pemberat utama, terbuat dari jangkar atau batu dengan berat 10-15 Kg, jumlah pemberat utama untuk satu basket 2 buah.
- Basket, terbuat dari peti kayu dengan ukuran 1 x lx 1,5 m.
Cara membuat
alat tangkap O’o Line
- Membuat tabung yang terbuat dari bambu/paralon diberi lubang-lubang dan pada sisi satunya ditutup mata serta sisi satunya lagi diberi penutup yang sudah diikat dengan tali cabang
- Tali cabang diikatkan pada tali utama dan diberi pemberat timah, disetiap 3 meter interval antara tabung dengan tabung dipasang tali cabang.
- Pada pertengahan tali cabang ± 40 cm dibuat simpul yang lebih besar agar posisi pintu tetap terbuka pada saat setting dan pintu dapat tertutup pada saat hauling.
- Setelah semua tali cabang dipasang kemudian dimasing-masing ujung dari alat tangkap O’o line diberi pemberat, tali pelampung dan pelampung.
- Kemudian mulai dari salah satu ujung alat disusun berurutan ke dalam basket sampai habis.
Perahu
Penangkap
Perahu/Sampan
Perahu atau
sampan yang dipergunakan pada operasi penangkapan alat tangkap O’o line tidak
ada ketentuan yang mengikat, khususnya untuk jenis perahu/sampan yang
dipergunakan di Kec. Sape, Kab. Bima-NTB adalah jenis perahu atau sampan yang
terbuat dari Kayu Rimba seperti Sono keeling, Randu dan jenis kayu hutan
lainnya yang mempunyai kualitas cukup baik.
Ciri yang
menonjol bentuk perahu/sampan ini adalah bentuk lunas terbuat dari kayu
gelondongan yang dibentuk seperti perahu kecil kemudian ditambah bagian lambungnya
ke atas, setelah jadi bentuknya berkesan kecil memanjang.
Ukuran perahu
atau sampan ini adalah panjang 10-12 m, lebar 1,5-2 m dan tingginya 0,8-1 m
dengan bobot mati lebih kurang 2,2 UT, dan dilengkapi dengan palkah penampungan
ikan hidup yang didesain sedemikian rupa sehingga air dapat keluar masuk
(bersirkulasi) pada saat perahu/ sampan berjalan (berlayar).
Jumlah ABK
(Anak Buah Kapal) dalam pengoperasian alat tangkap O’o line dengan menggunakan
perahu / sampan seperti ini adalah 2-3 orang termasuk juragan.
Mesin
penggerak
Untuk tenaga
penggerak perahu/sampan dalam kegiatan pengoperasian alat tangkap O’o line
adalah jenis mesin dalam (In Board) yang berkekuatan kurang Iebih 18-23 PK
dengan merek mesin pada umumnya seperti Dongpeng, Kubota dan Yanmar, sesuai
dengan jarak jangkauan daerah tangkapan yang tidak terlalu jauh cukup di
daerali perairan pantai.
Kelengkapan
perahu
Kelengkapan
perahu lain yang diperlukan dalam kegiatan operasional alat tangkap O’o line
tidak terlalu banyak karena masih secara sederhana seperti palkah yang didesain
sedemikian rupa sehingga air dapat bersirkulasi keluar masuk dan penerangan
lampu balk perahu maupun pada ujung alat tangkap O’o line apabila operasi
penangkapannya ditunggu (berlabuh).
Operasional
Penangkapan
Daerah
Tangkap (Fishing Ground)
Daerah tangkap
(fishing ground) untuk kegiatan penangkapan ikan hias dengan alat O’o
line adalah pada perairan yang mempunyai dasar perairan
Sumber : Dit PMP, DKP
Kontak : Departemen Kelautan dan
Perikanan
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar